Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kader PDIP: Megawati Tak Nyaman dengan Kondisi Negara dan Demokrasi Pasca Putusan MK

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widodo-bogiarto-1'>WIDODO BOGIARTO</a>
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
  • Jumat, 01 Desember 2023, 11:22 WIB
Kader PDIP: Megawati Tak Nyaman dengan Kondisi Negara dan Demokrasi Pasca Putusan MK
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri/Ist
rmol news logo Pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri soal penguasa yang bertindak seperti era Orde Baru telah membakar semangat rakyat dan kader-kader banteng.

Pidato tersebut disampaikan Megawati dalam Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang dihadiri pimpinan organ relawan pendukung se-Pulau Jawa di Jakarta International Expo, Jakarta Pusat, Senin (27/11).

“Pidato Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri) kemarin membakar semangat rakyat, dan mengingatkan kita pada zaman sebelum reformasi," kata Wakil Direktur Representatif TPN Ganjar-Mahfud, Oktafiandi melalui siaran persnya di Jakarta, Jumat (1/12).

Menurut Oktafiandi, Megawati adalah simbol perlawanan terhadap kejinya rezim Orde Baru. Putri Proklamator Bung Karno itu merasakan betul kerasnya perjuangan di zaman itu, sehingga membuahkan sebuah kemenangan, yaitu reformasi, dan melahirkan sistem demokrasi yang mestinya bisa dinikmati rakyat.

"Akhir-akhir ini Ibu Mega mulai tidak nyaman dengan kondisi negara dan demokrasi kita, terlebih setelah putusan MK (Mahkamah Konstitusi). Kekuatan negara kita adalah sistem hukum, tapi itu sepertinya diciderai dan dipertontonkan secara telanjang," kata calon anggota legislatif (caleg) PDI Perjuangan Dapil Jawa Barat X ini.

Lebih lanjut, mantan Kepala Sekretariat Direktorat Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf ini mengatakan, saat ini di kanal media sosial sudah banyak para tokoh yang meluapkan kekecewaannya.

"Ini menjadi pengingat bagi milenial untuk kembali membaca sejarah. Bagaimana susahnya memperjuangkan reformasi," kata Oktafiandi.

"Di kampus-kampus sudah mulai banyak panggung mimbar bebas yang digagas oleh para dosen, akedemisi, mahasiswa, guru besar, hingga para budayawan dan tokoh-tokoh lainnya," pungkasnya.

Berdasarkan salinan dokumen, Oktafiandi masuk dalam jajaran Direktorat Juru Kampanye TPN Ganjar-Mahfud.

Sementara posisi Direktur Eksekutif Direktorat Juru Kampanye diisi oleh Laksamana Madya (Purn) Suyono Thamrin, sedangkan Anam menjabat sebagai direktur.

Lalu, ada tujuh orang yang mengisi posisi wakil direktur eksekutif, yakni Brigjen TNI (Purn) A.A. Ngurah Alit Narapati, Amris Hassan, Enda Nasution, Mohammad Marhaendra Putra.

Kemudian, Henky Kurniadi, Piet Cintya Mawar, dan Mathius Eko Purwanto.

Selanjutnya, ada 14 orang yang menduduki posisi wakil direktur representatif, yaitu Oktafiandi, Anang Hermansyah, Ellfonda Mekel (Once Mekel), Denny Wahyudi (Denny Cagur), Ali Syakieb, Marcellius Kirana H. S. (Marcell Siahaan).

Lalu, Idy Muzayyad, Dr. Hj. Ariza Agustina, G.K.R. Ayu Koes Indriyah, Drs. Zulhendri Chaniago, Irjen Pol. (purn) Drs. Syahrizal Ahiar, Limbad, Muhammad Thoriq Halilintar, dan Lucky Perdana. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA