Menurut Anggota DPD RI Fahira Idris, belajar dari gelaran debat capres-cawapres Pilpres sebelumnya, masih banyak hal yang harus dibenahi.
Senator Jakarta itu pun menyarankan debat Pilpres 2024 harus memenuhi setidaknya tiga unsur yaitu format, ketepatan tema/isu dan interaksi.
“Jika KPU mampu memformulasikan debat capres-cawapres Pilpres 2024 yang menarik dan mencerahkan, maka akan mendongkrak tingkat partisipasi pemilih," kata Fahira lewat keterangan resminya, Rabu (15/11).
Idealnya, selain debat yang membahas isu-isu umum, penting juga KPU menggelar debat panel di mana calon presiden disediakan forum untuk berdebat tentang sebuah isu khusus yang juga menghadirkan para pakar sebagai panelis.
Jika melihat debat-debat pilpres sebelumnya, pertanyaan yang diajukan melalui moderator acap kali tidak tajam dan mendalam. Padahal, isu-isu kekinian seharusnya menjadi tema tunggal. Sehingga publik benar-benar mendapatkan jawaban konkret dari para capres.
“Debat Pilpres 2024 harus melibatkan interaksi pemilih secara langsung. Dalam setiap debat harus ada sesi di mana pemilih dapat mengajukan pertanyaan langsung melalui berbagai saluran misalnya aplikasi pesan/percakapan/video, media sosial, atau surat elektronik, termasuk pertanyaan dari pemilih yang hadir langsung di lokasi debat,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: