Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga bertemu dengan Minister of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang, Nishimura Yasutoshi. Keduanya membahas eksplorasi peluang kerja sama di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, teknologi, infrastruktur, perikanan, dan progres perundingan dalam IPEF.
Kepada Airlangga, Menteri Nishimura ingin seluruh pilar IPEF diselesaikan secara substansi demi memperkuat sektor industri, mempercepat proses transisi energi sesuai inisiatif AZEC. Jepang juga berkeinginan untuk memperkuat kerja sama dengan seluruh negara ASEAN melalui IPEF.
Saat ini, Jepang telah mendapatkan persetujuan kabinet untuk mengalokasikan sekitar 1 miliar dolar AS melalui proyek-proyek konkret pada IPEF.
Sementara itu, hal yang sama juga disampaikan Menko Airlangga agar kerja sama Indonesia-Jepang
“Kami menantikan kerja sama dengan Jepang di Pilar 2, Pilar 3, dan Pilar 4 IPEF,” tegas Menko Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/11).
Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa Pilar 1 IPEF belum sesuai target penyelesaian karena terdapat sejumlah isu di beberapa hal yang memerlukan pembahasan lebih lanjut. Salah satu fokus pemerintah Indonesia saat ini adalah
critical mineral.
“Presiden Joko Widodo telah menyuarakan pentingnya penguatan rantai pasok
critical mineral, pada saat pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden,” lanjut Airlangga.
Lebih lanjut Menko Airlangga mengungkapkan pentingnya pengembangan kendaraan listrik (
Electric Vehicles/ EV) mengingat 90 persen kendaraan Indonesia merupakan produk Jepang.
“Indonesia memiliki potensi besar untuk energi baru terbarukan, termasuk
solar panel energy, dan
geothermal energy, kami mengajak Jepang berinvestasi pada sektor tersebut,” ajak Menko Airlangga.
Pada pembahasan terkait digitalisasi, Jepang sangat membuka diri untuk berdiskusi mendalam terkait isu-isu digital yang menjadi fokus utama Indonesia dan berharap digitalisasi dapat membantu pengembangan industri UMKM di Indonesia.
Menko Airlangga menyampaikan besarnya potensi semi-konduktor di Indonesia sebagai penghasil Silika yang menjadi bahan baku semikonduktor yang dibutuhkan dunia.
“Indonesia ingin menjadi penyedia kebutuhan semikonduktor dunia sebagai alternatif pasar selain China,” tegas Menko Airlangga.
BERITA TERKAIT: