Bagi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Jaringan Nasional (Jarnas) 98, Sangap Surbakti, pernyataan itu memalukan. Terlebih, Deddy Sitorus adalah kader pemenang Pemilu 2019 yang kini duduk di DPR RI.
Menurut Sangap, penafsiran Deddy yang menyebut ajakan Jokowi terlalu normatif, mencerminkan bahwa pengetahuannya soal persatuan sangat amburadul.
Atau, kata Sangap lagi, Deddy tersinggung Presiden Jokowi menyampaikan pernyataan untuk mengajak bersatu dan rukun kembali saat menghadiri hari jadi ke-59 Partai Golkar.
"Pernyataan Pak Jokowi itu memang normatif tapi sangat substansial. Normatif karena memang disampaikan sebagai Presiden di depan kader Partai Golkar," ujar Sangap kepada wartawan, Rabu (8/11).
Kata Sangap, substansi dari pesan Presiden Jokowi, adalah hasil Pilpres 2024, pasti ada yang menang dan ada yang kalah.
"Maksudnya, jangan sampai sakit hati berlarut-larut alhasil membangun negeri kita ini tersendat. Itu yang harus dipahami si Deddy itu," sambung aktivis Forum Kota (Forkot) ini.
Terpenting, lanjutnya, Deddy harus mengerti, pesan persatuan adalah hal yang sering digaungkan Proklamator Soekarno, sosok yang diagungkan di PDIP.
"Deddy inikan dari partai yang selalu menjual sosok Soekarno, tapi masa enggak ngerti sih jalan Soekarno," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: