Terpilihnya Yasonna sebagai Presiden merupakan hal yang spesial mengingat Indonesia menjadi salah satu negara pendiri AALCO. Terlebih, tahun ini Indonesia terpilih menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan forum AALCO di Nusa Dua, Bali.
Sesuai hasil pemilihan, Yasonna akan memimpin persidangan forum itu selama lima hari ke depan.
Kedudukan ini diserahkan oleh Presiden Sesi Tahunan AALCO ke-60, Uma Shekar, yang memimpin persidangan pada tahun sebelumnya di India.
"Ini merupakan kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Sesi Tahunan AALCO ke-61, yang menjadi ketiga kalinya bagi Indonesia sebagai tuan rumah," ujar Yasonna dalam keterangan tertulis, Rabu (18/10).
Adapun, Asia Africa Legal Consultative Organization (AALCO) ke-61 di Bali akan membahas agenda-agenda yang selama ini telah dibahas pada sesi-sesi tahun sebelumnya, serta usulan baru dari negara-negara anggota AALCO.
Sebagai tuan rumah, Indonesia juga secara aktif mengajukan usulan agenda baru yaitu terkait pembentukan
Asset Recovery Expert Forum di antara negara-negara Asia-Afrika.
Isu lain yang didorong Indonesia untuk dibahas dalam sesi tahunan AALCO tahun ini adalah isu illegal fishing yang diharapkan dapat menjadi perhatian negara Asia-Afrika dan dapat dikategorikan sebagai kejahatan transnasional yang terorganisir.
AALCO lahir dari pertemuan bersejarah KTT Asia-Afrika yang digelar pada tahun 1955 di Bandung, untuk membicarakan masalah hukum agar memperoleh posisi bersama yang dapat disampaikan pada berbagai pertemuan internasional seperti pertemuan PBB.
"Sudah waktunya bagi kita untuk tidak hanya membahas masalah-masalah hukum, namun juga merefleksikan hasil Konferensi Asia-Afrika beserta prinsip-prinsipnya untuk terus memandu upaya kita bersama," tutur Yasonna.
"Sesi tahunan ini merupakan bukti komitmen kita terhadap visi Asia dan Afrika, bekerja sama untuk masa depan yang lebih baik," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: