Analis politik Hendri Satrio berpendapat, sebagai petugas partai banteng moncong putih seharusnya Gibran berterimakasih kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Bukan malah melakukan pembangkangan.
“Mestinya Mas Gibran berterima kasih kepada PDIP karena sudah dijadikan sebagai Walikota Solo,” kata Hendri Satrio di acara OTW 2024 dengan tema "Menakar Pilpres Pasca Putusan MK", di Hotel AONE, Jakarta Pusat, Selasa (17/10).
Menurut pria yang karib disapa Hensat ini, pencalonan Gibran sebagai Walikota Solo telah menghilangkan kebiasaan dan SOP PDIP ketika mengusung tokoh sebagai kepala daerah yang kerap beraroma kompetisi ketat.
“Waktu itu kita ingat, ada Pak Teguh sudah dari bawah, kemudian sampai atas. Tapi Bu Mega dengan hak prerogatifnya karena menyayangi Jokowi dan Gibran akhirnya memberi itu (kekuasaan),” paparnya.
Penggagas lembaga survei KedaiKOPI ini menambahkan, PDIP sebetulnya sudah melihat tanda-tanda Gibran akan hengkang dari partai lantaran beberapa kali tidak hadir di acara PDIP.
Hensat menilai, kelak masyarakat yang akan menghukum Gibran, bukan Megawati.
“Karena saya memprediksi Ibu Mega tidak akan marah, karena dia sebagai ibu sudah merasa membesarkan anaknya, sudah membesarkan kadernya Pak Jokowi, kemudian sayang dengan anak dari kader terbaiknya,” ucapnya.
"Konflik itu pasti akan ada, nanti yang akan menghukum itu masyarakat,” demikian Hendri Satrio.
BERITA TERKAIT: