Dokumen kerja sama tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), dengan Ketua KPU RI, Hasyim Asyari.
Gus Yahya menjelaskan, kerja sama yang dilakukan PBNU dengan KPU RI merupakan bentuk komitmen mengawal Pemilu Serentak 2024 yang ditujukan untuk menyelamatkan bangsa.
"Alhamdulillah pada hari ini ada kesepakatan yang resmi dengan KPU sehingga sinergi antara apa yang diupayakan oleh NU dengan apa yang menjadi agenda dari KPU bisa lebih dijamin dan dikuatkan," ujar Gus Yahya.
Kakak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas itu menyatakan, PBNU telah mensosialisasikan Pemilu Serentak 2024 kepada para pengurus NU di daerah.
Dalam sosialisasi yang dilakukan, Gus Yahya mengatakan, topik utama yang diangkat adalah kepentingan NU menyelamatkan bangsa dan negara.
"Tak lebih dan kurang. Apapun yang dipikirkan oleh NU harus didasarkan pada pertimbangan keselamatan bangsa dan negara. Langkah-langkah yang diambil harus berdasarkan pada pertimbangan keselamatan bangsa dan negara," ungkapnya.
"Karena, NU telah menjadikan tanggung jawab atas kesentosaan atas bangsa dan negara ini sebagai salah satu tanggung jawab utamanya," tambah Gus Yahya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPU RI Hasyim Asyari mengucapkan terima kasih atas inisiasi kerja sama yang dibuat PBNU. Karena dengan hal ini diharapkan bisa mendukung suksesi pelaksanaan Pemilu Serentak 2024.
Dia melihat PBNU sebagai bagian terpenting dalam pembangunan demokrasi Indonesia, karena memiliki struktur organisasi sampai ke tingkat ranting, dan memiliki basis pemilih yang cukup besar.
"Kami berharap bahwa NU sebagai jemaah maupun jamiyah memberikan kontribusi besar di dalam perkembangan demokrasi khususnya untuk pemilu 2024 nanti," ucapnya.
"Oleh karena itu, kami mohon dukungan dan doa kepada para kiai di keluarga besar NU untuk kesuksesan, kelancaran, dan keberkahan dalam menjalankan tugas-tugas kepemiluan di 2024," demikian Hasyim.
BERITA TERKAIT: