Menurut Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an, tidak tepat jika Prabowo berusaha menggaet Ganjar Pranowo yang sudah diusung PDIP sebagai Bacapres. Sebab, dia sudah dua kali kalah Pilpres lantaran tidak menguasai ceruk suara di Jawa Timur.
"Dua kali Pilpres, 2014 dan 2019, Prabowo kalah di Jawa Timur. Dan menurut saya, sekarang Prabowo harus menentukan pilihan siapa Cawapres dari tokoh NU. Kalau enggak tokoh NU, paling tidak adalah tokoh yang punya irisan dengan NU," tutur Ali kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (5/10).
Ditambahkan Ali, Prabowo berpotensi kalah jika maju Pilpres 2024 bersama Ganjar. Karena, Anies Baswedan yang diusung sebagai Bacapres oleh Koalisi Perubahan telah menggaet Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, yang punya basis suara cukup kuat di kalangan NU Jawa Timur.
"Kalau Ganjar dan Prabowo berduet, itu kemungkinan kecil ya, karena kedua-duanya punya kesempatan, punya potensi yang sama bisa memenangkan pertarungan Pilpres," ujar kandidat doktoral Ilmu Politik Universitas Indonesia itu.
Maka dari itu, Ali memandang yang lebih realistis bagi Prabowo adalah bertarung habis-habisan melawan Ganjar, dan memilih tokoh NU sebagai Bacawapres.
"Karena secara statistik kan sebenarnya antara Prabowo dan Ganjar sama, tidak ada yang unggul dominan. Kalau untuk berduet itu kecil kemungkinannya. Tapi, berduel yang besar kemungkinan antara dua capres itu. Jadi berduel, bukan berduet," demikian Ali.
BERITA TERKAIT: