Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti, mengakui, merebak isu bahwa pihak-pihak yang tidak nasionalis akan menguat di Pilpres 2024, dan menurutnya itu tak masuk akal.
"Memang seperti dibangun asumsi, seolah-olah di luar ada kekuatan yang dapat mengancam kelompok nasionalis," kata Ray, di Matraman, Jakarta Timur, Rabu (28/9).
Menurutnya, narasi itu tidak kuat untuk mengubah dinamika politik saat ini, yang cenderung menghadirkan tiga pasangan calon (Paslon).
"Jadi saya enggak terlalu yakin kalau hanya ada dua poros," tegasnya.
Ray mencontohkan isu Prabowo Subianto akan bersatu dengan Ganjar Pranowo, sengaja didorong sejumlah pihak, melalui narasi ancaman kelompok non nasionalis.
"Padahal sulit menyatukan gerbong koalisi Prabowo dan Ganjar, bukan hanya soal penentuan siapa yang Capres dan Wapres, tapi komposisi itu tidak masuk akal," tuturnya.
Dia justru memandang isu dua Paslon sengaja digaungkan, untuk menguji konsistensi partai-partai terhadap pilihan politiknya.
BERITA TERKAIT: