Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dorong Evaluasi Program Food Estate, PDIP Minta Disesuaikan dengan Potensi Lokal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 05 September 2023, 17:47 WIB
Dorong Evaluasi Program Food Estate, PDIP Minta Disesuaikan dengan Potensi Lokal
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDIP Riesky Amelia
rmol news logo Program sentra pangan nasional atau food estate merupakan program yang bagus dari pemerintah. Namun, program tersebut harus sesuai dengan potensi lokal yang dimiliki.

Anggota Komisi IV DPR RI Riesky Amelia menuturkan perlu adanya evaluasi besar terkait proyek besar pemerintah ini.

“Di mana kurangnya. Kayak kemaren sebenarnya, kawan-kawan yang sudah ke Hasundutan (Sumatera Utara), yang sudah ke Pulang Pisau (Kalteng) itu bicara oh itu butuh infrastruktur,” kata Riezky di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (6/9).

Menurutnya, pemerintah perlu duduk bersama dengan parlemen untuk mengurai permasalahan yang ada di food estate lantaran dinilai sebagian masyarakat sebagai proyek gagal.

“Nah itu yang kemarin kita sampaikan, bahwa inikan di antara pihak eksekutif, dalam arti kata pemerintah, harusnya duduk bareng. Siapa yang bertanggung jawab atas a,b,c,d,e. Karena yang namanya program strategis nasional itu kan tidak satu kementerian, tidak satu lembaga,” katanya.

“Nah, masalah dilanjutkan atau tidak, ya itu kan kembali ke pemerintah, hasil kajianya, DPR fungsinya pengawasan,” imbuhnya.

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan parlemen perlu mengkritisi program food estate, untuk mengetahui apa keperluan daerah untuk menjalankan food estate.

“Hasil fungsi pengawasan DPR ini kita tetap melakukan sebuah kritik, bagaimana apa yang perlu di-inject, apa yang perlu disetop, apa yang perlu ini? Kayak kemaren beberapa temen-temen kita ngobrol harus memperhatikan situasi lokalnya,” ujarnya.

Dengan adanya pengawasan itu, kata Riezky, maka dapat dilihat potensi daerah untuk mengembangkan food estate sesuai dengan kontur tanah yang dimiliki.

“Misalkan, Pulang Pisau, apa sih dia memang ininya, sentra apa? Apakah sentra padi, apakah sentra jagung, ya sudah di-inject itu. Jadi jangan juga berinovasi tiba-tiba nanem sorgum gitu misalkan. Jadi penyesuaian itu,” jelasnya.

Pihaknya menilai, program food estate sangat bagus, namun perlu melihat potensi lokal agar tidak salah membangun sentra pangan nasional yang dibutuhkan Indonesia.

“Dan memang bunyi di UU mengenai, kalau saya selalu menyebut sentra produksi pangan ya, itu bahwa kekurangan di sebuah daerah itu apa sih yang dia perluin? Misalkan dia hamparan padinya luas, Oh iya dia butuh irigasi, dia butuh jalan usaha tani, dia butuh jalan usaha produksi, berarti itu yang di-inject, supaya hilirisasi produknya bisa maksimal,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA