Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gelar Pertemuan Bilateral dengan UEA, Zulhas Yakin Implementasi IUEA CEPA akan Dorong Hubungan Dagang Kedua Negara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Senin, 04 September 2023, 04:19 WIB
Gelar Pertemuan Bilateral dengan UEA, Zulhas Yakin Implementasi IUEA CEPA akan Dorong Hubungan Dagang Kedua Negara
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan/Ist
rmol news logo Hubungan perdagangan dan ekonomi antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA) diyakini akan  semakin meningkat. Peningkatan tersebut didorong oleh implementasi Indonesia-Uni Arab  Emirates  Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE CEPA) yang resmi berlaku per 1 September 2023.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Negara Urusan  Perdagangan Luar Negeri UEA, Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi pada Minggu (3/9) di Hotel  St. Regis, Jakarta,  di sela Pertemuan ke-23 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community Council).

"Saya  optimistis perdagangan Indonesia dan PEA akan semakin meningkat, terutama dengan dimulainya implementasi IUAE CEPA pada 1 September 2023," kata Mendag Zulkifli Hasan.

Total perdagangan Indonesia-UEA pada periode Januari-Juni 2023 tercatat sebesar 2,21 miliar dolar AS.  Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke  UEA sebesar 1,20 miliar dolar AS serta  impor Indonesia dari  UEA sebesar 1,02  miliar dolar AS.

Sedangkan pada 2022, total perdagangan kedua negara mencapai 5,05 miliar dolar AS atau meningkat   dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 4,03 miliar dolar AS.

Pada pertemuan tersebut, Mendag mengusulkan agar segera dilaksanakan pertemuan Komite Bersama (JCM) di tingkat Pejabat Senior dan Komite tertentu (Komite Perdagangan Barang dan Komite Ekonomi    Islam) antarkedua negara. Tujuannya agar implementasi IUAE CEPA berjalan lancar.

“Dengan implementasi IUEA CEPA yang baru berlaku, ada sejumlah isu teknis perlu segera diselesaikan   kedua negara. Untuk itu, Indonesia mengusulkan kepada UEA agar segera dilaksanakan pertemuan Komite  Bersama (JCM) di tingkat Pejabat Senior dan Komite tertentu (Komite Perdagangan Barang dan Komite Ekonomi Islam) antarkedua negara untuk menyelesaikan isu teknis guna menjamin kelancaran  implementasi  persetujuan," urai Zulhas.

Indonesia, lanjut Mendag, juga mendorong kerja sama antarkedua pelaku usaha, misalnya melalui Forum  Bisnis Indonesia-UEA, business  roadshow, misi  dagang, dan  kolaborasi antara Free Trade Agreement (FTA) Center Indonesia dengan pihak terkait di UEA.

Mendag menjelaskan, Pemerintah Indonesia telah menerbitkan lima peraturan teknis terkait guna implementasi IUAE CEPA, yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Penetapan Tarif Bea Masuk,  PMK tentang Tata Cara Pengenaan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor, dan Peraturan Menteri   Perdagangan (Permendag) Nomor 28 Tahun 2023 tentang Ketentuan Asal Barang dan Ketentuan  Penerbitan Surat Keterangan Asal untuk Barang Asal Indonesia.

Selain itu, Permendag Nomor 29 Tahun 2023 tentang Kebijakan Penerapan Kuota Tingkat Tarif (Tariff Rate Quota) Untuk Impor Barang Tertentu dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 22 Tahun 2023 tentang Pemanfaatan Kuota Tingkat Tarif untuk Impor Bahan Baku Plastik Tertentu.

Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan, Indonesia terus berupaya untuk mengimplementasikan hasil Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-12 Badan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

“Saya mendukung suksesnya penyelenggaraan Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO (Ministerial Conference) yang akan dilaksanakan pada Februari 2024 di Abu Dhabi,” sebut Mendag Zulkifli Hasan.

Sementara itu, Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri UEA, Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi berharap, implementasi IUAE CEPA semakin meningkatkan hubungan business to business (B to B) kedua  negara. Untuk mendorong hal tersebut, Pemerintah PEA berencana melakukan kunjungan delegasi bisnis ke Indonesia pada 20–21 September 2023.

“Saya mengusulkan keterlibatan Indonesia-UAE dewan bisnis(business council) untuk mendukung peningkatan kinerja perdagangan kedua negara,” ucap Menteri Thani.

Lebih  lanjut, Menteri Thani menginformasikan tentang the 2023 United Nations Climate Change Conference (COP28) akan diselenggarakan pada 30 November-12 Desember 20023 di Dubai.

“Kami berharap Presiden RI Joko Widodo dapat hadir pada acara tersebut,” tandasnya. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA