Daya kompetisi tinggi antarbacaleg tersebut, membuat Dapil Jabar VII yang meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta diistilahkan sebagai "Dapil Neraka".
Berdasarkan penelusuran
Kantor Berita Politik RMOL di portal resmi KPU,
http://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dcs_dpr, dari total 9.919 nama Bacaleg beberapa di antaranya merupakan petahana dari beragam partai politik (parpol).
Sebagai contoh, ada nama mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang pada masa pendaftaran Bacaleg termuat di dua parpol berbeda, yaitu Partai Golkar dan Partai Gerindra.
Namun, di dalam daftar calon sementara (DCS) yang diunggah situs resmi KPU, Dedi Mulyadi tercatat sebagai Bacaleg dari Partai Gerindra, dan mendapat nomor urut 1 di Dapil Jabar VII.
Dari jajaran pendatang baru, ada nama artis Aldi Taher yang pada masa pendaftaran namanya juga termuat di dua parpol berbeda, yakni di Perindo sebagai Bacaleg DPR RI Dapil Jabar II, dan di PBB sebagai Bacaleg DPRD DKI Jakarta Dapil DKI Jakarta I.
Akan tetapi dalam DCS Pileg 2024, Aldi Taher ternyata terdaftar sebagai Bacaleg DPR RI dari Partai Perindo dari Dapil Jabar VII dan mendapat nomor urut 2.
Selain dua nama itu, di Dapil Jabar VII terdapat sejumlah nama politisi yang sudah duduk di parlemen sebagai anggota legislatif periode 2019-2024.
Di antaranya Obon Tabroni dari Partai Gerindra, Rieke Diah Pitaloka dari PDIP, Puteri Anetta Komarudin dari Partai Golkar, Saan Mustopa dari Partai Nasdem, dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Selain itu, ada pendatang baru yang juga dari kelompok pesohor seperti Aldi Taher, di antaranya Verrell Bramasta yang maju melalui PAN dengan nomor urut 8. Serta Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, yang mencoba peruntungan ke Senayan lewat Partai Demokrat dengan nomor urut 2.
BERITA TERKAIT: