Hal itu disampaikan Ketua Umum JMSI Teguh Santosa dalam diskusi yang digelar JMSI Jakarta di Petra Restaurant, kawasan Blok M, Jakarta Selaran, Jumat sore (18/8), menjawab pertanyaan dari salah seorang peserta diskusi mengenai apa yang harus dilakukan JMSI untuk memperbaiki nasib puluhan juta rakyat Indonesia yang masih berada di garis dan di bawah garis kemiskinan.
“Yang bisa dilakukan JMSI adalah mendorong anggota-anggotanya, yang adalah perusahaan pers, untuk memberikan ruang yang cukup, pertama bagi (pemberitaan) kondisi yang betul-betul dialami masyarakat. Kedua, bagi pertukaran gagasan yang positif,” ujar Teguh Santosa yang juga pendiri
Kantor Berita Politik RMOL.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar dalam kompetisi politik nanti yang diperbincangkan dan yang dipercakapkan di ruang publik, terutama di ruang publik digital, adalah gagasan-gagasan dan program-program kerja. Bukan pernyataan-pernyataan yang emosional dan statement-statement yang menyerang personal.
“Saya kira itu yang perlu disampaikan JMSI dalam konteks membantu publik untuk mendapatkan buah pikiran terbaik yang itu nanti bisa dihadirkan di hadapan masyarakat sehingga pemilih nanti mendapat semacam guidance,” katanya lagi menekankan.
Teguh Santosa mengatakan, tidak mungkin JMSI mengeluarkan keputusan yang isinya mendukung partai politik peserta pemilu, calon anggota legislatif, apalagi calon presiden.
“Jadi, cuma imbauan saja agar diperluas ruang bagi realitas dan ruang bagi gagasan,” demikian Teguh.
BERITA TERKAIT: