“Selalu saja ada potensi itu (perbedaan pandangan), kami tidak menafikan,” kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).
Muzani mengibaratkan dalam satu kendaraan selalu ada saja yang berbeda cara mengartikan sebuah perjalanan.
“Dalam satu perahu, dalam satu mobil, ada orang yang melihat ke arah kanan, ada yang melihat ke arah kiri, ada yang ngobrol, ada yang menikmati suasana itu dalam perjalanan. Jadi kami memahami itu,” tuturnya.
Saat disinggung mengenai apakah kritikan PDIP tersebut berkaitan dengan masuknya Partai Golkar dan PAN ke koalisi pengusung Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024, Muzani menjawab diplomatis.
“Yang diminta Pak Prabowo adalah kita harus melihat Indonesia ke depan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengkritik proyek lumbung pangan atau
food estate yang dikerjakan pemerintah.
PDIP memberikan catatan yang serius atas upaya Presiden Jokowi membangun food estate. Katanya, politik seharusnya merawat kehidupan dan menjaga bumi pertiwi. Sementara program food estate justru membabat hutan.
“Kebijakan itu ternyata disalahgunakan, kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan
food estate-nya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan," kata Hasto, Selasa (15/8).
BERITA TERKAIT: