Sebagian pihak bahkan mempertanyakan alasan Prabowo repot-repot menemui PSI yang kerap dianggap sebagai partai kecil dan gagal lolos Parlemen.
Namun demikian, menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, dalam sistem demokrasi langsung yang bersifat
one man one vote, sekecil apapun dukungan politik tetaplah penting.
"Termasuk PSI yang Pileg lalu meraup suara 1,9 persen. Itu setara dengan 2 juta suara, kurang lebih. Itu suara signifikan," kata Adi saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (3/8).
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) itu tak memungkiri, dukungan partai nonparlemen kerap dipandang sebelah mata selama ini.
"Tapi ingat, Pilpres itu bukan seberapa banyak didukung partai lolos parlemen atau tidak, tapi soal bagaimana meyakinkan satu persatu pemilih untuk datang ke TPS!" tegas Adi Prayitno.
Dalam pertemuan tersebut, PSI memuji tekad Prabowo Subianto yang berjanji akan melanjutkan program Jokowi. Sejauh ini PSI belum memutuskan memberi dukungan terkait capres dan bergabung dengan koalisi tertentu.
BERITA TERKAIT: