Demikian ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memberikan sambutan, sekaligus membuka acara ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX-2023) di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, Selasa (1/8).
Kegiatan ARDEX 2023 ini bertujuan untuk membangun kapasitas dan menjalin solidaritas kerjasama negara-negara ASEAN dalam kebencanaan.
Menurut Muhadjir, terpilihnya wilayah Yogyakarta untuk menyelenggarakan simulasi kebencanaan ini sangat tepat karena memiliki potensi gempa yang berasal dari sesar aktif bernama Sesar Opak.
Sesar ini disinyalir kuat menjadi penyebab gempa pada Mei 2006. Sesar Opak memiliki kekuatan hingga 6,6 SR yang harus diantisipasi setiap waktu karena berada tepat di bawah daratan Yogyakarta.
"Karena Yogyakarta itu tidak hanya Sesar Opak saja yang jadi masalah, ada juga Gunung Merapi yang sangat aktif, dan kemungkinan terjadi tsunami di mana letak Yogyakarta berdekatan dengan samudera Hindia. Oleh karena itu tempat ini (Yogyakarta) sangat ideal untuk diselenggarakan simulasi penanggulangan bencana ini," ungkap Muhadjir.
Selanjutnya, simulasi secara rutin melatih masyarakat perlu dilakukan terus menerus agar tidak mengalami kebingungan akibat kurang mengerti saat terjadi bencana. Sekaligus untuk terus meningkatkan ketangguhan yang berkelanjutan.
BERITA TERKAIT: