“Indikasi itu terlihat dengan menempatkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai salah satu kandidat bakal cawapres Ganjar,” kata pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (31/7).
Menurut Jamiluddin, masuknya nama Ketum PKB tersebut ke dalam 5 besar bacawapres Ganjar cukup mengejutkan. Sebab, elektabilitas Cak Imin saat ini terbilang rendah.
“Jadi, dilihat dari elektabilitas, Cak Imin tak layak menjadi cawapres. Karena itu, memasukkan Cak Imin sebagai kandidat cawapres tampaknya PDIP punya motif politik lain,” tuturnya.
Jamiluddin menambahkan, ada kemungkinan memasukkan Cak Imin sebagai kandidat bacawapres Ganjar hanya upaya PDIP untuk mengganggu Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diisi PKB dan Partai Gerindra.
“Cak Imin diiming-iming posisi itu ada kemungkinan agar keluar dari KKIR dan bergabung ke PDIP,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: