Pandangan ini disampaikan Direktur Eksekutif Indostrategic, A. Khoirul Umam kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (31/7).
Menurut Umam, langkah PDIP yang kini melakukan penetrasi ke PKB merupakan respons cepat untuk memanfaatkan momentum ketidakpastian di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
"Seiring dengan menguatnya persepsi dukungan Jokowi yang semakin vulgar kepada pasangan Prabowo-Erick Thohir," kata Umam.
Analisa Umam, jika akhirnya PKB mengambil tawaran PDIP, maka hal itu merupakan keputusan yang wajar. Hal itu sekaligus sebagai evaluasi total atas skema koalisi KKIR yang telah lama diikhtiarkan PKB, namun seolah ditelikung dari belakang.
Selain itu, jika PKB akhirnya bergeser merapat ke PDIP, maka PKB akan diuntungkan dengan mendapatkan perlindungan politik dari PDIP selaku partai penguasa.
"Agar terhindar dari tangan-tangan ghaib (the invisible hand) yang belakangan ini dikhawatirkan bergentayangan memanfaatkan instrumen penegak hukum sebagai alat politik untuk melakukan baku atur koalisi ke depan," jelas Umam.
BERITA TERKAIT: