Begitu penilaian analis politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga ketika berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/7).
"Secara tersirat, sebutan profesor kepada Anies dapat dimaknai sebagai sosok yang hanya tahu berteori. Anies dianggap sosok yang kurang handal dalam praktik," kata Jamiluddin.
Selain itu, Prabowo juga hendak menyampaikan Anies tidak mahir dalam mengeksekusi pekerjaan, sehingga sebutan profesor merupakan kontradiktif dari pernyataan Prabowo yang terkesan memuji Anies.
"Jadi, bisa saja Prabowo ingin mengesankan Anies sosok yang tak becus dalam bekerja. Anies bukan sosok yang hebat dalam eksekutor,"imbuhnya.
Akan tetapi, secara tersurat, sebutan itu memang mencerminkan sosok Anies yang memang memiliki kemampuan berpikir konseptual. Berpikir seperti itu memang umum dimiliki profesor atau gurubesar.
"Hal itu juga didukung latar belakangnya yang memang akademis. Sosok akademis memang sudah terlatih menggunakan konsep dan teori dalam melihat suatu persoalan, termasuk dalam mengambil kebijakan," demikian Jamiluddin.
BERITA TERKAIT: