Hal tersebut disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief saat melakukan pertemuan dengan Tabung Haji Malaysia di Kantor Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah di Syisyah, Jumat (8/7).
“Pengalaman dan catatan kita sama, ada pengkhidmatan atau layanan yang perlu ditingkatkan di masa mendatang, terutama kerja sama dengan mitra kita di Saudi, khususnya dengan syarikah Masyariq ataupun lainnya," kata Hilman Latief dikutip dari laman
Kemenag, Sabtu (8/7).
Hilman berharap, ada pola pembahasan dan model penyelenggaraan haji yang lebih proporsional dan profesional di antara negara-negara di Asia Tenggara dengan melibatkan Pemerintah Arab Saudi.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Tabung Haji Malaysia, Dato Sri Syed Saleh dalam pertemuan tersebut mengaku ada beberapa fasilitas untuk jemaah haji di Mina tidak memadai.
“Di antaranya dari segi ruang untuk jemaah haji di dalam kemah (tenda), terutama di Mina. Kedua, dari segi aturan makan minum agar lebih mengikut jadwal (tidak terlambat),” terang Syed Saleh.
Selain itu, Malaysia juga menyoroti soal kemacetan yang terjadi di Muzdalifah. Kondisi tersebut, kata Syed Saleh, menjadi bagian yang perlu diperbaiki ke depan.
"Kita harus mencari penyelesaian jangka panjang untuk mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut, terutama dari segi ruangan yang tidak cukup untuk jemaah haji kita," tutupnya.
BERITA TERKAIT: