Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, berpandangan, bila PKB hengkang dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), bisa jadi Partai Golkar masuk dan membentuk koalisi dengan Partai Gerindra.
Dengan demikian, Partai Gerindra dan Golkar bisa mengusung duet Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto pada Pilpres 2024.
“Kemungkinan Airlangga Hartarto masuk ke koalisi Gerindra. Artinya, Prabowo-Airlangga bukan tidak mungkin, bahkan cukup potensial membangun koalisi,” kata Pangi, kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Kamis (6/7).
Terlebih, tambah Pangi, hingga kini Partai Golkar belum menentukan sikap politik, apakah merapat ke koalisi pengusung Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, atau Anies Baswedan, karena partai berlambang beringin itu baru menentukan sikap sebelum 17 Agustus 2023.
Pengamat Politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menilai, kedekatan Airlangga dengan Prabowo yang sudah beberapa kali bertemu, bisa berujung pembentukan koalisi.
Apalagi, sambungnya, ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) 20 persen sudah terpenuhi bila Gerindra dan Golkar berkoalisi.
“Mereka (Gerindra-Golkar) sudah seperti kapal yang siap berlayar menuju kemenangan,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Fraksi PDIP bersama Fraksi PKB telah bertemu, di ruang Fraksi PDIP, antara lain membahas Pilpres 2024.
“Apakah di situ Capres dan Cawapres dibicarakan, ya dibicarakan, tapi kan kita semua tahu itu masukan untuk ibu Ketum," ungkap Ketua Bappilu PDIP, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (5/7).
BERITA TERKAIT: