Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (Spin), Igor Dirgantara, mengomentari hilangnya wajah Anies yang seharusnya ada pada gambar bersama Ganjar, seperti diunggah akun Twitter PDIP.
Hilangnya gambar Anies, menurut Igor, karena PDIP punya sejarah politik tidak mengenakan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Menurutnya, kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari Anies pada Pilkada 2017 menjadi dendam politik yang dianggap tak boleh berulang pada Pilpres 2024.
"PDIP belum bisa menerima kekalahan saat Pilkada DKI Jakarta 2017," kata Igor kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (29/6).
Dia juga menilai, unggahan akun resmi PDIP yang memotong foto Anies, secara tidak langsung bisa ditafsirkan publik bahwa Anies lawan kuat untuk dikalahkan.
"Anies dianggap sebagai aktor di balik kekalahan (Pilkada 2017) itu. Maka, PDIP tidak hanya di darat, tapi juga di Medsos, dan udara, berusaha melakukan perlawanan terhadap Anies," tutup Igor.
BERITA TERKAIT: