Persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat menjadi tantangan terbesar yang perlu dihadirkan oleh presiden terpilih pada Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan pemerhati isu strategis dan global, Imron Cotan dalam webinar Moya Institute bertema “Membaca Prospek Kemenangan Tiga Capres Populer”, Jumat (23/6).
“(Presiden 2024) Agar dapat mengokohkan upaya dan langkah kita bersama menuju Indonesia Emas 2045 yang akan datang,” kata Imron Cotan.
Ia mengurai, dunia saat ini sedang berada pada periode
twilight zone, ditandai dengan serangan pandemi Covid-19, perang
proxy di palagan Eropa melibatkan negara-negara berkemampuan senjata pemusnah massal seperti nuklir, biologi, dan kimia, serta meningkatnya ketegangan di kawasan Indo-Pasifik.
Sementara di Indonesia, sedang berupaya bangkit dari serangan pandemi Covid-19. Belum lagi siklus demokrasi lima tahunan yang akan berlangsung pada Februari 2024 sebagai bagian dari tugas konstitusi.
"Untuk itu, seluruh elemen bangsa dituntut tetap menjaga persatuan dan kesatuan, terlepas dari siapa yang akan muncul menjadi pemimpin nasional sebagai hasil dari kontestasi politik 2024,” urainya.
Dalam webinar yang sama, politisi Fahri Hamzah menyebut narasi persatuan perlu dimunculkan dalam perhelatan Pilpres 2024 agar bangsa ini mampu menghadapi berbagai hal yang melemahkan upaya mencapai tujuan.
“Saya kira keinginan Presiden Jokowi menciptakan Indonesia Emas 2045 itulah narasi persatuan dan tonggaknya banyak. Di situ Jokowi telah mewarisi narasi persatuan, bahwa siapa pun presidennya, jaga Indonesia Emas 2045," sambung Fahri.
Di sisi lain, gurubesar Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof Aidul Fitriciada Azhari mengurai ada tiga kandidat capres 2024 yang memiliki karakter masing-masing, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
“Ganjar punya kemampuan menghadapi tantangan internal atau domestik. Sebab gaya kepemimpinannya tidak terlalu‘tinggi' (melainkan) merakyat. Jika tantangannya itu bersifat global, maka Prabowo dan Anies punya keunggulan komparatif,” ujar Aidul.
BERITA TERKAIT: