Koordinator Jurubicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyesalkan pernyataan Jokowi tersebut. Menurutnya, Jokowi harusnya tanggung jawab untuk memastikan pemilu berjalan dengan demokratis, jujur dan adil, tanpa intervensi, intimidasi, dan kecurangan.
“Inilah
legacy yang seharusnya beliau tinggalkan,” kata Herzaky dalam keterangannya, Selasa (30/5).
Herzaky menyarankan Jokowi meniru sikap negarawan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di akhir-akhir masa jabatannya sebagai kepala negara.
“Agar bisa dikenang baik sebagaimana Presiden Mega di 2004 dan Presiden SBY di 2009 serta 2014 yang sukses melaksanakan pemilu secara demokratis, jujur, dan adil,” tegasnya.
“Bukan malah memastikan siapa yang bisa ikut dalam kontestasi dan siapa yang seharusnya menang dalam kontestasi Pilpres 2024,” demikian Herzaky.
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengaku akan tetap cawe-cawe demi bangsa dan negara.
Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan para pemimpin redaksi sejumlah media serta content creator. Jokowi menegaskan cawe-cawe yang dimaksudnya tentu masih dalam koridor aturan.
"Demi bangsa dan negara saya akan cawe-cawe, tentu saja dalam arti yang positif," ucap Jokowi di Istana Negara, Senin (29/5).
BERITA TERKAIT: