Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu bahkan menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo tengah menabuh genderang perang kepada rakyat Indonesia.
Kata Benny, jika memang benar Presiden tidak netral dalam urusan pemilihan presiden (Pilpres) dan dan pemilihan legistaltif (Pileg), maka bisa ditafsirkan sedang ingin perang terbuka dengan rakyat.
"Apalagi menjadikan Istana Presiden markas tim sukses Capres tertentu, maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang, perang semesta melawan rakyatnya sendiri," tegas Benny K Harman dalam akun media sosialnya Twitter dan sudah mendapatkan izin kutip, Selasa (9/5).
Selain itu, kata Benny, Jokowi seharusnya berhati-hati dalam bersikap. Pasalnya, orang nomor satu di Indonesia itu adalah kepala negara dan sebagai simbol netralitas bukan malah berpihak atau menjadi kelompok tertentu.
"Hati-hati Pak Jokowi, di dada bapak melekat lambang negara, lambang Presiden RI, bukan lambang Presiden dari kelompok atau Presiden dari golongan tertentu. #RakyatMonitor#," demikian Benny.
Presiden Joko Widodo beberapa pekan lalu mengumpulkan para ketua umum partai politik pendukung pemerintah.
Hanya Surya Paloh selaku Ketua Umum Partai Nasdem yang tidak diundang karena sudah berkoalisi dengan PKS dan Demokrat mendukung Anies Baswedan.
BERITA TERKAIT: