Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, merujuk ihwal pengalaman hidup berbangsa dan bernegara pada era duet kepemimpinan Soekarno-Hatta.
Menurutnya, Soekarno-Hatta merupakan dwi tunggal yang tidak tergantikan. Atas dasar itu, PDIP menginginkan calon presiden dan calon wakil presiden dengan chemistry yang sama.
"Kita lihat kesesuaian, saling melengkapi, bahkan ketika Bu megawati "dijodohkan" MPR untuk bertemu pak Hamzah Haz, Bu Mega bicara, bahwa presiden dan wakil presiden itu satu kesatuan kepemimpinan," kata Hasto, di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (27/4).
"Jika salah satu batuk, yang lain ikut batuk," imbuhnya.
Hasto juga menceritakan ihwal Megawati yang berpesan kepada Hamzah Haz sebelum memutuskan sebagai Capres, minta diberi kode.
"Kemudian Bu Mega berpesan, pak Hamzah kalau saya memimpin sidang, sebelum ketok palu kalau ada sesuatu yang kurang berkenan, tolong dikasih kode," katanya.
Hal itu, sambungnya, menunjukan kesatupaduan kepemimpinan yang luar biasa. Atas dasar itu, PDIP menilai Capres dan Cawapres harus memiliki chemistry yang baik.
"Wapres itu tugasnya membantu presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, sehingga perannya sangat penting, untuk itu kesatupaduan menjadi hal yang sangat penting," demikian Hasto.
BERITA TERKAIT: