Itu yang terungkap dalam hasil survei Lembaga Survei Indonesia yang dirilis pada Minggu (9/4).
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengatakan, salah satu pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah, apakah mereka setuju dengan pernyataan Presiden Jokowi agar tidak mencampuradukkan urusan politik dengan olahraga.
Hasilnya, 79,6 persen responden mengatakan setuju; 12 persen kurang/tidak setuju; dan sisa 8,3 persen tidak menjawab.
Karena itu, sebanyak 71,3 persen responden tidak mempersoalkan kehadiran Israel seandainya Piala Dunia U-20 jadi digelar di Indonesia, lalu 27,5 persen menolak, dan 1,2 persen tidak menjawab.
Tiga besar alasan responden yang tidak menolak kehadiran Israel mayoritas menganggap urusan sepak bola tidak ada kaitan dengan politik (52,3 persen), demi kemajuan sepak bola nasional (8,6 persen), dan karena momen penting Indonesia sebagai tuan rumah (7,6 persen).
Sedangkan bagi yang menolak, 3 besar alasannya karena Israel menjajah Palestina (32,2 persen), tidak suka dengan Israel (16,8 persen), dan karena konstitusi menolak segala bentuk penjajahan (16,2 persen).
"Jadi penolakan kehadiran Israel dianggap salah satu alasan utama batalnya Piala Dunia U-20," jelas Djayadi, melalui keterangannya, Minggu (9/4).
Kemudian sebanyak 80,6 persen responden percaya Erick Thohir telah berupaya maksimal agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Sisanya 12,9 persen kurang/tidak percaya, dan 6,5 persen tidak tahu/tidak menjawab.
Dalam simulasi pilihan calon wakil presiden 2024, nama Erick Thohir bersaing dengan Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno.
Survei terbaru LSI ini digelar pada 31 Maret-4 April 2023 dengan melibatkan 1.229 responden yang dihubungi secara acak (
random digit dialing) di seluruh Indonesia. Angka toleransi kesalahan (
margin of error) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
BERITA TERKAIT: