Sama seperti tahun lalu, tensi di luar sirkuit justru lebih panas. Antara lain terpilihnya Bobby Nasution dan Prasetio Edi Marsudi pada keanggotaan steering committee panitia penyelenggara.
Tapi, setelah 24 jam mendapat kritikan hebat dari sejumlah pihak dan warganet, Prasetio yang sangat galak saat gelaran Formula E era Anies Baswedan, memilih mundur dan tak mau mengurus penyelenggaraan ajang balap mobil listrik itu.
Sedangkan Bobby, yang juga menantu Presiden Joko Widodo, ikut mundur beberapa hari kemudian.
Seperti diketahui, saat Anies menjabat Gubernur DKI, suasana perpolitikan lebih kental, lantaran ada penolakan penyelenggaraan ajang balap mobil listrik itu dari PDIP dan PSI. Bahkan sempat ada rencana interpelasi.
Kini sejumlah politikus kembali nimbrung dalam gelaran Formula E, mulai dari Bambang Soesatyo hingga Ahmad Sahroni.
Tapi, yang tak kalah menarik adalah rencana gelaran Formula E 2024 di Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan Medan Merdeka Selatan, yang pada era Anies pernah diusulkan tapi ditolak pemerintah.
Lalu bagaimana nasib Formula E yang lebih kental nuansa politiknya? Forum Jakarta Kita menghadirkan diskusi bertema "Rebutan Podium Politik Formula E", Senin (20/3).
Diskusi yang diinisiasi
Kantor Berita Politik RMOL itu menghadirkan narasumber Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli, Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, dan Ketua Fans Formula E Indonesia, Mohammad Rahul Farhan. Diskusi dipandu wartawan
Kantor Berita Politik RMOL, Ahmad Alfian.
Acara ini digelar secara langsung dari Kopi Timur, Jalan Pondok Kelapa Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur, mulai pukul 14.00 WIB. Selain itu juga disiarkan melalui
Channel YouTube Republik Merdeka TV.
BERITA TERKAIT: