Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, bakal terjadi rotasi besar-besaran, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghendaki reshuffle, Rabu Pon besok (8/3). Tentu dalam rangka mengakomodir kepentingan politik Jokowi di Pemilu 2024.
“Rotasi besar-besaran itu paling mungkin menyasar kader Nasdem. Jika tidak terjadi, maka Nasdem sangat mungkin masih dalam kendali,†kata Dedi, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (7/3).
Alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengurai, Nasdem berpotensi direshuffle dari kabinet, karena pertimbangan faktor politik.
“Dua hal mengapa Nasdem potensial diganti, pertama, partai pimpinan Surya Paloh itu membangun koalisi dengan dua partai yang sejauh ini berseberangan dengan pemerintah. Kedua, Jokowi sering mengeluarkan statemen terkesan anti Anies,†rincinya.
Dedi juga mencatat, pada sejumlah kesempatan, Jokowi lebih sering menyebut nama Ketum Gerindra, Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, hingga Ketum Golkar, Airlangga Hartarto, terkait Capres.
“Dia lebih sering sebut Prabowo, Ganjar, Erick Thohir, hingga Airlangga Hartarto,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: