Alasannya, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu disebut telah memberikan izin kepada warga untuk mendirikan bangunan di area yang dilarang.
Merespons tudingan tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli menegaskan, yang paling bertanggungjawab atas kebakaran di Plumpang adalah PT Pertamina.
"Tahun 2023, Depo Pertamina Plumpang meledak. Lalu ada yang mempersoalkan status tanah warga sekitar? Aneh!" kata Taufik Zoelkifli kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/3).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu lantas menuturkan, ledakan dahsyat juga pernah terjadi di sebuah gudang peluru milik Korps Marinir Angkatan Laut, Jalan Cilandak KKO, Jakarta Selatan.
"Berdampak serius bagi warga sekitar, sampai radius 2,5 km lebih. Tidak ada yang menyalahkan status tanah warga sekitar," tegas Taufik Zoelkifli.
Adapun Tanah Merah merupakan wilayah di sebelah utara Depo Plumpang. Kawasan yang masuk area Kelurahan Rawa Badak Selatan itu sejatinya merupakan lahan milik Pertamina.
Namun seiring waktu, lokasi tersebut diserobot oleh warga untuk membangun permukiman serta beranak pinak di situ. Maka Tanah Merah pun tumbuh menjadi kawasan permukiman padat.
Jarak antara rumah warga dengan tembok Depo Plumpang memang sangat dekat. Kurang dari 5 meter. Hal itu yang dinilai membuat api merembet dengan cepat ke pemukiman warga.
BERITA TERKAIT: