"Yang paling penting nguji keseluruhan mobil itu, Berapa persen komponen buatan dalam negeri? Berapa persen komponen merupakan impor? Itu baru bisa katakan dibuat indonesia atau dirakit di Indonesia atau produk Indoensia gitu," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (18/2).
Dengan adanya penjelasan dari pemerintah soal part atau bagian yang masih Impor, maka tidak menutup kemungkinan di masa mendatang anak muda Indonesia mampu ambil bagian untuk produksi part tersebut. Sebaliknya, Ray menyebut jika tidak, maka Mobil Esemka belum bisa disebut sebagai mobil buatan Indonesia.
"Kalau namanya produk dalam negeri minimal komponen 70 persen itu produk lokal. Kalau ternyata lebih besar (part impor) ya enggak bisa diklaim bahwa itu produk Indonesia gitu, cuma dibuat di Indonesia," kata Ray.
Mobil Esemka menjadi perhatian publik dalam pameran otomotif International Motor Show (IIMS) 2023, yang digelar mulai 16 Februari 2023 sampai 26 Februari 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Namun ternyata, mobil yang terkenal dengan ikon buatan nasional rupanya tidak diproduksi di dalam negeri. Melainkan diimpor dalam bentuk
completely built up (CBU) langsung dari China.
BERITA TERKAIT: