Aksi mereka digelar di sejumlah titik. Diawali aksi di Kementerian BUMN, dilanjut ke Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan berakhir di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat seberang Istana Negara.
Mereka menolak upaya Kementerian BUMN yang ingin melakukan privatisasi PT Pertamina (Persero) pada PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), melalui penawaran perdana saham kepada publik atau
initial public offering (IPO).
“Kami seluruh pekerja Pertamina Indonesia menolak proses IPO (PGE) karena itu proses privatisasi Pertamina kepada swasta dan asing,†tegas Ketua Umum Serikat Pekerja Celebes Pertamina UPms VII Fakhrul Islam dalam orasinya.
Sebab, kata Fakhrul, PT Pertamina hingga saat ini masih dalam kondisi yang baik-baik saja tanpa perlu diprivatisasi untuk kepentingan asing.
Terlebih, PT PGE sebagai bagian dari Pertamina yang mengelola Energi Baru Terbarukan (EBT) tetap menjadi masa depan elektrifikasi Indonesia.
Atas dasar itu, pihaknya mempertanyakan upaya privatisasi Pertamina melalui aksi korporasi yang demikian itu.
“Lalu ada apa dengan manajemen PT PGE? Apakah ada pihak lain yang harus bertanggungjawab?†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: