Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengatakan, soal utang dan perjanjian untuk membiayai Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu dinilai sudah dianggap lunas dan selesai.
"Lalu dikomentari sana sini, seperti Fahri itu lucu saja. Setelah berkuasa lunas, dianggap perencanaan korupsi kasat mata? Di mana korupsinya? Apakah selama Anies di DKI lakukan korupsi berencana? Seperti yang dituduhkan Fahri?" ujar Muslim kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (12/2).
Padahal menurut Muslim, yang punya dana peminjaman tersebut saja sudah mengikhlaskan. Sehingga Muslim mengaku heran jika Fahri menuduh hal tersebut sebagai korupsi yang berencana.
"Fahri harus buktikan. Jika tidak, Fahri sebarkan
hoax dan fitnah. Aneh saja Fahri ini. Nasdem sudah capreskan Anies, pasti Nasdem sudah pertimbangkan semua faktor. Termasuk yang dianggap mahar atau apalah namanya," kata Muslim.
Dengan demikian, dengan adanya pernyataan itu, Muslim mencurigai bahwa Fahri sedang membawa suara pesanan untuk menyerang Anies.
"Serang ke Nasdem karena capreskan Anies, coba kalau bukan Anies dicapreskan Anies, pasti orang semacam Fahri pun pasti pasang badan. Muncul kecurigaan publik, Fahri bawa suara siapa serang Anies?" pungkas Muslim.
BERITA TERKAIT: