Andre melayangkan kritik itu bukan tanpa alasan. Di mata Andre, Anies tidak akan menjadi Gubernur DKI Jakarta tanpa ada dukungan politik dari Ketua Umum Partai Gerindra.
Merespons hal itu, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani turut berkomentar.
Ia menilai, tudingan Andre Rosiade yang mencoba membangun persepsi seolah Anies adalah pribadi yang tidak tahu berterimakasih dan tak menghargai budi baik Prabowo sudah ditepis oleh Geisz Chalifa dan diterangkan dengan jelas.
Dikatakan Kamhar Lakumani, jangankan kepada Prabowo yang telah menjadi pembuka jalan Anies menjadi Gubernur DKI, bahkan kepada jajaran yang berada di struktur Pemerintahan DKI Jakarta terbawah pun Anies telah berpamitan.
"Dan menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan dan kebersamaan dalam menjalankan roda pemerintahan," demikian kata Kamhar, Kamis (9/2).
Kamhar melihat, penggiringan opini itu nampak serius karena seolah-olah ada perjanjian bahwa Anies tidak akan maju Pilpres jika Pak Prabowo masih maju. Padahal, Jubir Anies Baswedan Sudirman Said sudah jelas mengatakan bahwa kesepakatan tersebut berlaku dalam kurun waktu saat menjabat sebagai Gubernur.
"Ini telah ditunaikan dan dilunasi, Mas Anies menuntaskan tugasnya satu periode penuh, tak tergoda untuk maju pada Pilpres 2019 yang lalu," demikian Kamhar menekankan.
Dalam pandangan Demokrat, publik pasti bisa memahami apa yang mendasari perjanjian itu dilakukan. Pada tahun 2014 silam, Jokowi yang dibantu Prabowo maju Pilgub DKI dan mengatakan tidak akan maju Pilpres ternyata kemudian menjadi pesaing dan mengalahkan Pak Prabowo pada Pilpres.
"Jadi sangat berbeda antara Mas Anies dan Pak Jokowi. Jadi kami mengajak semuanya untuk untuk
moveon dan fokus menatap ke depan," pungkas Kamhar.
BERITA TERKAIT: