Menantu Lieus Sungkharisma, Michael Arnoldi menuturkan, upacara telah dilakukan sejak Jumat pagi oleh pihak keluarga dengan melakukan sembahyang Amitabha Sutra. Pada sore harinya, dilanjutkan penutupan peti.
“Tadi kami sembahyang dengan cara Agama Budha, sore juga sembahyang lagi, kemudian tutup peti,†kata Michale saat ditemui
Kantor Berita Politik RMOL, di lokasi.
Di mata keluarga, Lieus Sungkharisma merupakan sosok yang memperjuangkan rakyat kecil.
“Pak Lieus tidak seperti yang dipikirkan masyarakat Indonesia pada umumnya. Beliau (di mata keluarga) adalah sosok yang luars biasa, beliau benar-benar bekerja untuk rakyat, apalagi untuk rakyat yang tertindas ya,†katanya.
Namun, kata Michael, banyak orang yang tidak paham dengan pemikiran mendiang sehingga kerap kontroversi.
“Tapi kalau masyarakat bisa memahami masalah ataupun pergerakan Pak Lieus, harusnya mereka mengerti bahwa Pak Lieus itu bukanlah sosok yang seperti mereka pikirkan,†tutupnya.
Upacara penutupan peti mendiang Lieus Sungkharisma dihadiri oleh seluruh keluarga inti. Hadir pula Pendiri Jaya Suprana School of Performing Arts, Jaya Suprana.
BERITA TERKAIT: