“Tentu ini menguntungkan untuk Golkar. Mereka (Golkar) membutuhkan tokoh lokal yang memiliki pengaruh," ujar peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Lili Romli kepada wartawan, Selasa (24/1).
Menurutnya, dengan kepemimpinan Ketum Airlangga, Golkar membuka ruang bagi putra daerah untuk berkarya dan membuka kesempatan yang setara bagi kader mereka, termasuk kader baru.
“Bergabung dengan Golkar, mereka memiliki posisi yang sama dengan elite-elite lain, yang suaranya didengar,“ imbuhnya.
Dia mencontohkan, Pakde Karwo pindah dari Demokrat yang sangat kuat dengan profil mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun Pakde Karwo juga percaya, Golkar di bawah kepemimpinan Ketum Airlangga Hartarto kuat dengan kerja kader-kader mereka.
“Mereka melihat di Golkar (dari) sistem, bukan hanya figur dan personal, semuanya setara,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: