Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tiga Alasan Kepercayaan Publik pada Polri Meningkat Lagi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 04 Januari 2023, 13:15 WIB
Tiga Alasan Kepercayaan Publik pada Polri Meningkat Lagi
Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto/Net
rmol news logo Tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja polisi di penghujung tahun 2022 mengalami kenaikan yang signifikan. Pada Desember 2022, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri berada di angka 69,35 persen, naik drastis dibanding pada bulan November yang sebesar 60,98 persen.

Gambaran ini sebagaimana terekam dalam survei terbaru Indonesia Political Survey (Indopol Survey). Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto lantas mengurai sejumlah alasan yang menyebabkan tingkap kepercayaan pada Polri meningkat.

Pertama, adalah tren kepercayaan publik terhadap pemerintahan Jokowi yang naik dari 63,99 persen di Bulan November 2022 menjadi 70,72 persen pada bulan Desember 2022. Angka ini mendekati posisi tertinggi 72,93 persen pada bulan Januari 2022.

“Dampak dari kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi berimbas terhadap kepercayaan publik terhadap kinerja Polri. Hal ini tidak bisa dihindari mengingat Polri merupakan bagian dari aparatur pemerintah,” urainya kepada wartawan, Rabu (4/1).

Kedua, ada faktor intervensi kebijakan Polri, salah satunya melalui Program Quick Wins. Dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, program ini terbukti efektif meningkatkan kepercayaan publik terhadap kepolisian.

Sejumlah kegiatan yang dianggap bermanfaat oleh publik antara lain, pemberantasan praktik pungli dalam pelayanan Polri, peningkatan respon cepat aduan melalui akun resmi Polri sebelum kasus menjadi viral, peningkatan kegiatan sambang oleh Bhabinkamtibmas, dan pemberlakuan tilang elektronik.

“Sementara faktor ketiga adalah optimisme publik terhadap Polri untuk menyelesaikan kasus-kasus hukum yang terjadi akhir-akhir ini. Terutama kasus yang melibatkan petinggi Polri sendiri,” sambung Ratno.

Singkatnya, Ratno menjelaskan bahwa Polri sudah melakukan usaha perbaikan, baik internal maupun eksternal dalam rangka mengembalikan kepercayaan publik setelah enam bulan terakhir ditimpa beberapa kasus yang merontokkan kepercayaan publik terhadap kepolisian. Seperti kasus pembunuhan Brigadir Josua, tragedi Kanjuruan, dan terlibatnya oknum mantan kapolda dalam kasus narkoba.

“Rentetan kasus selama paruh kedua 2022 merupakan cobaan terberat sepanjang sejarah Polri. Namun berkat respon terukur dan semua upaya tersebut di atas, di penghujung tahun 2022, Polri seolah mendapatkan kado dengan naiknya kembali kepercayaan publik,” tegasnya.

Adapun survei Indopol digelar pada 14 hingga 23 Desember 2022 dengan melibatkan 1240 responden yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi. Surveri wawancara dilakukan menggunakan metode Multistage Random Sampling, dengan margin of error 2,85 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA