Sosok yang kerap disapa Hensat ini melihat potensi munculnya 3 pasangan calon (paslon). Akan tetapi, dia baru melihat terbentuknya satu poros koalisi
plus paslonnya.
"Ramai nih capres-capresan. Pak Prabowo sudah dapat pasangan mungkin dengan Cak Imin," ujar Hensat dalam sebuah video yang dia unggah ke akun Twitter pribadinya, Senin (4/7).
Namun untuk dua paslon lainnya, pengajar di Universitas Paramadina ini masih belum begitu jelas melihat sosok pendamping figur yang kemungkinan akan menjadi calon presiden (capres).
Salah satu yang dia sebut adalah figur Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.
“Mbak Puan Maharani dari PDI Perjuangan bagaimana? Ini memang lagi ditugaskan memang dengan Ibu Megawati untuk bertemu parpol-parpol," katanya.
Khusus untuk Puan, Hensat memberikan saran praktis untuk bisa lebih mudah mendapat dukungan
nyapres dari parpol selain PDIP.
“Kalau Mba Puan mau ambil jalan pintas, bisa bicara ke Ibu Ketum (PDIP Megawati Soekarnoputri), ke Pak Jokowi, KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) yang katanya buat Ganjar
mending buat Mbak Puan saja, jadi wakilnya bisa dari KIB," ucapnya.
Sementara untuk kemungkinan hadirnya poros ketiga, Hensat melihat sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai figur yang pas diusung oleh poros koalisi yang ketiga.
"Satu pasangan lagi mungkin bisa jadi Anies Baswedan," sambungnya.
Dari peta politik 2024 yang digambarkan tersebut, Hensat menganggap nama-nama tokoh tersebut yang kemungkinan diusung parpol koalisi itu bisa menjadi komposisi pilihan yang pas untuk masyarakat.
"Jadi kita tinggal pilih nanti, Prabowo dengan Cak Imin, Mbak Puan dengan wakilnya, Anies Baswedan dengan wakilnya. Nah, datang ke TPS, gunakan kertas suara, jangan sampai tidak digunakan kertas suaranya, kita pilih presiden yang paling baik," tuturnya.
"Nah kalau sudah begitu kita berdoa, mudah-mudahan pilihan kita tepat dan Indonesia menjadi lebih baik," tandas Hensat
BERITA TERKAIT: