Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Slamet Ma'arif curiga, ada ada informasi yang salah dan negatif tentang UAS yang disebar oleh “intelejen hitam†dari Indonesia. Informasi itu yang kemudian digunakan oleh sejumlah negara menolak kedatangan para ulama dari tanah air.
"Sangat diduga kuat ada informasi yang salah dan negatif tentang UAS oleh intelegen hitam dari Indonesia ke pemerintah Singapura," ujar Slamet kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (18/5).
Menurutnya, kasus penolakan UAS dari Singapura ini mirip dengan apa yang menimpa Habib Rizieq Shihab di Arab Saudi. Kala itu, HRS sempat akan dideportasi pemerintah Arab Saudi. Diduga, semua itu karena ada yang menyusupkan informasi keliru dari tanah air.
"Ini mirip-mirip lah sama kasus HRS diberbagai negara," pungkas Slamet.
Kementerian Dalam Negeri (MHA) Singapura menyebut bahwa penolakan terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS) dilakukan karena yang bersangkutan dikenal sebagai sosok yang menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi. Ajaran ini dianggap tidak dapat diterima di masyarakat multiras atau multiagama seperti Singapura.
BERITA TERKAIT: