Rakorwil di Aceh, Surya Paloh Tak Ingin Kehadiran Nasdem Memberatkan Rakyat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Minggu, 06 Maret 2022, 19:37 WIB
Rakorwil di Aceh, Surya Paloh Tak Ingin Kehadiran Nasdem Memberatkan Rakyat
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat tiba di Aceh/Ist
rmol news logo Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem Surya Paloh melanjutkan safari politik ke berbagai wilayah di Indonesia. Akhir pekan ini, ia menggelar konsolidasi ke Nanggroe Aceh Darussalam.

Di bumi serambi mekkah itu, Paloh bakal menggelar Rakorwil yang dihadiri oleh jajaran pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten dan Kota se-Aceh, pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Aceh, hingga pengurus tingkat cabang dan ranting.

Pada kesempatan tersebut, Paloh meminta seluruh pengurus Nasdem di tiap tingkatan bekerja secara total agar pada Pemilu 2024 Nasdem kembali berjaya di Aceh.

Paloh menegaskan bahwa, Nasdem didirikan bukan sebagai partai yang memberatkan bagi rakyat Aceh, justru sebagai partai yang meringankan beban masyarakat Aceh.

"Jika kehadiran Nasdem memberatkan maka lebih baik Partai Nasdem dibubarkan saja di Aceh. Saya tidak ingin masyarakat punya persepsi kehadiran Nasdem memberatkan, sekali lagi saya sampaikan," ujar Paloh usai pelantikan pengurus Nasdem Aceh di Banda Aceh, Minggu (6/3).

Karenanya, anak dari pasangan Muhammad Daud Paloh dan Nursiah Paloh ini meminta kepada seluruh pengurus Nasdem harus mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat. Dan yang paling penting adalah memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat khususnya di Aceh.

Tak itu saja, Paloh juga berpesan kepada seluruh kader agar tetap menjaga etika dalam berkompetisi saat menghadapi Pemilu 2024 mendatang.

"Mari membangun Aceh lebih dekat dengan meningkatkan silaturahmi, bukan dengan saling menjatuhkan dan merusak, tapi bisa berkompetisi dalam etika yang baik dan semangat yang harmonis," kata Paloh.

Dia pun meminta kader Nasdem di Tanah Rencong itu untuk melibatkan ulama hingga sivitas akademika dalam melakukan kajian pembangunan.

"Perlu duduk bersama dengan para ulama, tokoh masyarakat, dan sivitas akademika. Kita harapkan ini menjadi corong utama untuk menyampaikan pikiran yang lebih baik kepada masyarakat Aceh," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA