Dalam beberapa hari ini beredar jajak pendapat kontroversial yang mengatasnamakan Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI).
Poling yang memanfaatkan platform situs polingkita.com tersebut menulis, "DPP KNPI dukung KPK tangkap Puan, Ganjar dan yasona dikasus Ektp"
Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama menduga, poling tersebut dibuat untuk menjatuhkan nama DPP KNPI yang saat ini banyak dibicarakan masyarakat akan kepedulian saat turun ke bawah membantu masyarakat yang kesulitan akibat pandemi Covid-19.
“Beredarnya polling tersebut merupakan fitnah yang keji terhadap DPP KNPI. Kami menduga ada pihak yang bermain ingin menjatuhkan nama organisasi,†tegas Haris, Selasa (8/2).
Haris mengutip pernyataan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu yang membantah telah melindungi Puan Maharani dalam kasus megakorupsi e-KTP.
“Karena sudah jelas Ibu Puan tidak terbukti terlibat. KPK juga tidak menemukan indikasi dalam kasus tersebut kepada Puan. Oleh karena itu sudah clear. Jangan digoreng lagi,†tutup Haris.
Sementara itu, Ketua Bidang Pemilu DPP KNPI Himawan Probo Pamungkas menambahkan, pihak yang membuat poling tersebut sengaja ingin membuat kegaduhan.
"Itu ulah oknum yang sengaja membuat gaduh. Patut diduga motifnya politisasi isu untuk kepentingan kelompoknya," ujar Himawan.
Menurut Himawan, DPP KNPI hanya akan membuat poling berdasarkan kajian data dan bukan mengolah-olah isu. Dia mencurigai poling tersebut dibuat oleh kelompok yang selama ini sering membawa-bawa nama DPP KNPI untuk mencapai ambisi politiknya.
Poling tentang "DPP KNPI Dukung KPK Tangkap Puan, Ganjar dan Yasona Di Kasus E KTP", dibuat pada (06/02) pukul 12.57 WIB. Poling ini memiliki opsi jawaban Setuju, Tidak Setuju dan Abstain, dan sudah menerima ribuan suara.
BERITA TERKAIT: