"Latar belakang Militer/Polri sudah tidak lagi menjadi keterpopuleran bagi masyarakat dalam memilih calon presiden, masyarakat lebih cenderung memilih calon presiden dari sipil ,†ujar Direktur Eksekutif WRC Rinjani Dwi dalam keterangannya, Jumat (21/1).
Rinjani mengatakan kecenderungan masyarakat untuk memilik calon pemimpin dari kalangan sipil telah nampak sejak pilpres 2014 dan berlanjut di 2019. Di mana Jokowi mengantongi suara terbanyak yang kala itu melawan Prabowo dengan latar belakang militer.
"Survei menunjukkan bahwa 37,1 persen menginginkan pemimpin dari kalangan sipil, sementara yang menginginkan pemimpin dari kalangan militer/polri sebesar 29,7 persen. Sedangkan yang tidak mempedulikan pemimpin dari kalangan sipil atau militer sebesar 29,7 persen,†tandasnya.
Survei digelar pada 2 Januari 2022 hingga 15 Januari 2022 dengan metode multistage random sampling, melibatkan 2435 responden yang diwawancarai secara tatap muka serta komunikasi telepon secara proposional penyebarannya di 34 provinsi.
Margin of error surveinya 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: