Proses pemilihan Rais Aam bisa dibilang relatif sejuk. Karena dipilih secara musyawarah melalui metode
ahlul halli wal aqdi (Ahwa) yang berisi 9 kiai sepuh NU.
Sementara intuk pemilihan Tanfidziyah atau Ketum PBNU, sejak sebelum Muktamar resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo, Rabu kemarin (22/12), sudah langsung terlihat dinamikanya.
Hingga kini, ada tiga nama calon Ketum PBNU. Yakni petahana KH Said Aqil Siroj, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan mantan Wakil Ketua Umum PBNU KH Asad Said Ali.
Dinamika paling keras terjadi di antara tim Said Aqil dan Yahya Staquf. Kedua tim saling klaim dukungan Muktamirin atau peserta Muktamar.
Sekretaris tim kerja Said Aqil Siroj, Amin Nasution, mengaku sudah mengantongi dukungan dukungan dari 21 PWNU dan 399 PCNU.
"Dari hasil verifikasi tim kerja Kiai Said sejauh ini kami sudah mengantongi (dukungan) 21 PWNU dan 399 PCNU dan belum termasuk puluhan PCNU pendukung kita yang SK-proses Arbitrase Panitia Muktamar," ujar Amin Nasution kepada wartawan, Kamis (23/12).
Sementara, kubu Gus Yahya, melalui Ketua PBNU Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul mengklaim telah mendapatkan dukungan 469 suara pemilih.
Khusus calon ketiga, KH Asad Said Ali, memang belum terlihat banyak bersuara. Sehingga, belum diketahui pasti dukungan yang sudah didapat dari Muktamirin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: