Ide koalisi tiga partai tersebut pertama kali dibuka oleh PKB, baru setelah itu disambut oleh PAN dan PPP.
Menurut Direktur Eksekutif Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mudjani, gagasan koalisi ketiga parpol tersebut jelas merupakan ide PKB yang tengah melakukan "tes ombak".
"Ide koalisi ini muncul dari PKB. Ini manuver awal PKB untuk menjajaki respon pasar atas kemungkinan koalisi poros Islam," ujar Sirojudin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu dini hari (22/12).
Bagi Sirojudin, kesepakatan koalisi ketiga parpol bercorak Islam tersebut sangat tergantung pada dua hal. Yakni, yang pertama adalah seberapa baik respon pemilih Muslim terhadap ide tersebut.
"Jika positif, didukung pemilih, mereka mungkin akan mematangkan ini lebih serius. Jika negatif, tidak didukung pemilih, mungkin akan segera dilupakan," tuturnya.
Kemudian tolak ukur yang kedua, disebutkan Sirojudin, adalah seberapa baik elit-elit ketiga partai tersebut melakukan
positioning untuk Pilpres 2024 mendatang.
"Apakah mereka semata-mata mengandalkan sentimen identitas agama atau punya tawaran lain?" demiian Sirojudin.
BERITA TERKAIT: