Dalam kunjungan kerjanya ke Trenggalek, Jawa Timur, Selasa siang (30/11), Jokowi menyampaikan dengan bangga menyampaikan capain tersebut usai menanam padi di lahan persawahan yang memiliki luas kurang lebih 75 hektare.
"Tahun 2021 sampai hari ini kita belum melakukan impor beras sama sekali. Dan kenyataannya stok kita masih pada posisi yang sangat baik," ujar Jokowi.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, saat ini Indonesia memiliki cadangan beras yang cukup banyak baik yang ada pada pengendalian langsung Badan Urusan Logistik (Bulog), penggilingan dan pada penanganan pemerintah daerah.
Tercatat, produksi beras pada masa tanam (MT) I tahun 2021 sebesar 17,56 juta ton dan terdapat surplus overstok pada Januari 2020 sebesar 7,39 juta ton. Sementara jumlah konsumsi nasional 14,67 juta ton, sehingga akhir Juni 2021 terdapat surplus beras sebanyak 10,29 juta ton.
Kemudian pada masa tanam II 2021 (Kemarau basah), Kementan menargetkan produksi beras pada MT II sebanyak 14,25 juta ton dengan surplus beras di awal Juli 10,29 juta ton sementara konsumsi beras 14,91 juta ton.
Dengan begitu, hingga akhir Desember 2021 diperkirakan terdapat surplus stok beras sebesar 9,63 juta ton.
Dalam kunjungan kerjanya ke Trenggalek, Jokowi juga meresmikan Bendungan Tugu dan juga Bendungan Gongseng yang terletak di Kabupaten Bojonegoro. Dia berharap, bendungan-bendungan tersebut dapat meningkatkan intensitas panen dan kesejahteraan para petani.
Khusus di Jawa Timur, Jokowi mencatat keseluruhan kemampuan produksi mencapai 5,7 juta ton beras, baik untuk kebutuhan sendiri maupun untuk menyuplai provinsi-provinsi lainnya secara nasional. Sehingga, sejumlah bendungan yang telah selesai dibangun dan mulai difungsikan bisa memicu peningkatan produktivitas pertanian di tanah air.
"Dengan adanya nanti Bendungan Tugu, airnya sudah mengalir sampai ke sawah-sawah di sini, akan bisa panen padi tiga kali, palawija sekali. Sehingga produktivitas setiap hektare yang ada di Kabupaten Trenggalek ini bisa naik secara drastis," tandasnya.
BERITA TERKAIT: