Sahala mengatakan, pernyataan Kapolri yang akan "potong kepala" merupakan peringatan keras bagi para pimpinan di lingkungan Polri agar tidak membuat masalah yang bisa merusak citra Korps Bhayangkara.
"Pernyataan Kapolri tersebut merupakan sinyal untuk para pimpinan Polri agar betul-betul menjadi teladan bagi bawahannya dan tidak berkhianat untuk kepentingan sendiri," kata Sahala melalui keterangannya yang diterima
Kantor Berita RMOLJakarta, Rabu (3/11).
Sahala berharap ketegasan Kapolri dipatuhi oleh seluruh Kapolda, Kapolres, dan Kapolsek, sehingga bisa menjadi teladan bagi bawahannya.
Sahala juga berpandangan, pernyataan Kapolri itu semata-mata demi terwujudnya citra Polri dan mempertahankan harkat serta martabat Kepolisian sebagai pengayom dan pelindung masyarakat.
Pernyataan Kapolri itu disampaikan saat acara penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri angkatan ke-66, di Lembang, Jawa Barat, Rabu lalu (27/10).
"Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong," kata Kapolri.
Pernyataan Kapolri Sigit soal akan "memotong kepala" maksudnya adalah akan menindak pimpinan di lingkungan Polri yang bermasalah.
BERITA TERKAIT: