Lebih Dekat ke PDIP, Gerindra Dinilai Sulit Gabung Koalisi Reuni Golkar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 27 Oktober 2021, 11:48 WIB
Lebih Dekat ke PDIP, Gerindra Dinilai Sulit Gabung Koalisi Reuni Golkar
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno/Net
rmol news logo Syarat terbentuknya koalisi partai politik ada dua, yakni kesamaan cara pandang dan kepentingan yang sama pada kekuasaan.

Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno soal munculnya wacana koalisi reuni Partai Golkar bersama partai politik pecahannya.

Partai politik pecahan Partai Golkar adalah Partai Nasdem, Gerindra, Hanura, dan Berkarya.

"Ada (titik temu koalisi Golkar dan pecahannya). Kepentingan politik bersama yang saling menguntungkan, di luar itu sulit," kata Adi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/10).

Untuk penilaian saat ini, kata dia, hanya Gerindra yang nampak sulit bergabung. Hal ini, karena kedekatan Gerindra dengan PDI Perjuangan belakangan ini.

"Tapi melihat kedekatan, sepertinya Gerindra lebih ke PDIP untuk saat ini. Entah 2024 nanti peta bisa tetap atau berubah total," terangnya.

Selain itu, lanjutnya, diskusi panjang akan terjadi pada penentuan siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung.

Kata akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, ada dua ketua umum yang digadang-gadang menjadi calon presiden. Mereka adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Selain Prabowo tentunya. Airlangga tentu mematok capres saat ini karena Golkar runner up," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA