Jurubicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyayangkan keberadan beras bansos tak layak konsumsi yang diterima rakyat di masa pandemi Covid-19.
Padahal, rakyat yang tengah kesulitan sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah sebagaimana mestinya.
"Sangat disayangkan bisa terjadi kasus seperti ini. Ibarat kata, rakyat ini sudah jatuh karena pandemi, tertimpa tangga pula mendapat bansos yang tak layak konsumsi," sesal Herzaky saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/8).
Herzaky berharap, pemerintah betul-betul melakukan evaluasi dan serius mengontrol semua lini dalam penyaluran bansos untuk rakyat di masa pandemi Covid-19. Termasuk mengontrol kualitas bantuan sosial yang akan didistribusikan kepada masyarakat.
"Harus dilakukan dengan benar-benar ketat. Kebetulan saja kali ini terungkap, dan segera diganti oleh Bulog," tegasnya.
Sebab, sambung Zaky, tidak menutup kemungkinan situasi yang dialami warga Pandeglang juga terjadi di tempat lain, hanya saja tidak terekspose.
"Kan kasihan masyarakat yang mengalaminya," kata Herzaky.
Selain itu, Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat ini menambahkan, banyak informasi yang diterimanya dari kader Demokrat bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mendapatkan bansos, padahal mereka sangat membutuhkannya.
"Masih banyak bolong ini di mana-mana," ungkapnya.
"Kader-kader kami yang turun ke lapangan, telah berusaha membantu masyarakat yang belum dijangkau oleh pemerintah. Hanya, kemampuan kami kan terbatas, dan ini merupakan tugas pemerintah untuk memastikan semua yang berhak mendapatkan bansos, benar-benar mendapatkannya," demikian Herzaky.
Sejumlah warga Penerima Manfaat (KPM) dari Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengeluhkan kualitas beras bansos yang diterima.
Bantuan Sosial Beras (BSB) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tersebut berwarna kekuning-kuningan, bau, dan banyak kutu.
Tak ayal warga pun berbondong-bondong mendatangi kantor Kelurahan Pandeglang untuk mengembalikan beras yang dianggap tidak layak konsumsi tersebut.
Seorang warga Kampung Cihaseum penerima KPM PKH, Uki mengatakan, bantuan beras yang diterimanya tersebut sangat tidak layak konsumsi. Karena beras kekuning-kuningan dan berbau, sudah muncul kutu, serta keras menggumpal seperti batu.
"Yang lebih parah lagi, banyak yang sudah buluk (usang)," katanya saat ditemui di Kantor Kelurahan Pandeglang, usai mengembalikan beras busuk tersebut, pada Kamis (5/8).
BERITA TERKAIT: