Ketua DPP KNPI Varhan Abdul Azis menilai keinginan Puan agar potensi maritim Indonesia dibangun menjadi kekuatan dan keberdayaan merupakan cermin pemahaman tentang potensi ekonomi biru atau blue economy yang dimiliki Indonesia.
“Indonesia adalah negara yang dilimpahi kekayaan laut yang sangat besar, baik di atas, di dalam laut, maupun di dasar lautan,†kata Varhan kepada wartawan, Jumat (21/5).
Varhan lantas menukil data estimasi Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun lalu. Khususnya tentang keberadaan sebelas sektor ekonomi kelautan, yang jika dijalankan dengan baik akan mendongkrak perekonomian nasional.
Sebelas sektor kelautan itu adalah perikanan tangkap, budidaya, industri pengolahan, bioteknologi kelautan, energi dan sumber daya mineral, wisata bahari, transportasi, jasa maritim, dan
coastal forestry.
“Data menyatakan, total potensi ekonomi 11 sektor kelautan Indonesia itu mencapai 1,338 triliun dolar AS per tahun,†urainya.
Singkatnya, Varhan ingin mengatakan bahwa visi Puan Maharani bukan sebatas mimpi di siang bolong, melainkan ada potensi nyata demi perbaikan Indonesia.
“Potensi itu nyata, real,†tegasnya.
Artinya, jika Indonesia mampu memaksimalkan potensi tersebut menjadi kekuatan aktual, Indonesia sangat berpeluang menjadi salah satu poros maritim dunia, dan kembali kepada kejayaan kelautan sebagaimana pernah dirasakan nusantara di zaman kebesaran kerajaan maritim Sriwijaya pada abad ke-9.
Ketua DPR Puan Maharani mendesak Indonesia untuk membangun dan mengembangkan kekuatan maritim agar pada saatnya bisa menjadi poros maritim dunia.
Indonesia tidak boleh terlambat untuk membangun armada militer laut yang tangguh, seiring pembangunan armada perdagangan, penangkapan ikan, pelabuhan dan aneka fasilitas kelautan lainnya.
"Untuk itu, penguatan TNI AL sebagai komponen utama kekuatan maritim Indonesia harus dilakukan," kata Puan, usai menerima kunjungan Komandan Sekolah Staf Komando TNI AL (Seskoal) Laksamana Muda Tunggul Suropati di kompleks DPR RI, Jakarta, Rabu (19/5).
BERITA TERKAIT: