Begitu terang Direktur Eksekutif Indonesian Bureaucracy and Service Watch (IBSW), Nova Andika menanggapi kecaman Puan Maharani atas agresi militer yang dilakukan Israel di Jalur Gaza. Menurutnya, sikap Puan tersebut seolah menegaskan bahwa darah patriotik penuh semangat kemanusiaan dan anti penindasan Sokarno telah mengalir dalam nadinya.
Seruan Puan, sambungnya, merupakan wujud konsistensi terhadap tujuan pendirian NKRI yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Khususnya soal keikutsertaan Indonesia dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
“Apa yang terjadi di Palestina adalah penjajahan satu bangsa terhadap bangsa lain. Dari Bung Karno, Puan mengetahui dengan arif hal itu sebagai
exploitation de nation par nation atau penindasan satu bangsa terhadap bangsa lain,†tegasnya kepada wartawan, Rabu (19/5).
Terlepas dari itu, Nova menilai ajakan Puan agar semua pihak untuk menyerukan dan memaksa Israel menghentikan serangan kepada sipil Palestina perlu digarisbawahi. Apalagi agresi Israel dilakukan di saat dunia sedang berjuang menyelamatkan nyawa manusia dari wabah Covid-19.
“Artinya, Ibu Puan mengajak semua pihak, terutama Israel sebagai pihak agresor untuk menahan diri, tidak menambah beban rakyat Palestina yang juga tengah dirundung pandemi corona,†kata Nova.
BERITA TERKAIT: